Rekonstruksi Sejarah Nasional Indonesia - Setelah  pengakuan  kemerdekaan,  di  dunia  pendidikan  dan  pengajaran,  kebutuhan  akan  buku  teks  Sejarah  menjadi  tidak  dapat  dihindarkan. Hal ini dikarenakan bahwa buku tersebut sebagai  usaha  pembaharuan terhadap  historiografi  tradisional  dan  juga sebagai  suatu  bangsa yang  baru  saja memperoleh  pengakuan  kedaulatan.  Sebagai  upaya  pembentukan identitas  baru  sebagai  satu  bangsa,  perlu  penulisan  sejarah  bangsa  dengan  sudut pandang baru. 

Menindak lanjuti masalah tersebut Menteri  Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan (P.P. dan K) Mr. Prijana menyelenggarakan Seminar Sejarah Indonesia yang pertama pada tahun 1957. 

Pada seminar yang pertama ini yang menjadi pembicaraan adalah Konsepsi Filsafat Sejarah Nasional, periodisasi Sejarah Indonesia, syarat-syarat mengarang kitab  Sejarah  Indonesia  yang  bercorak  nasional,  pelajaran  Sejarah  Nasional  di Sekolah-sekolah,  pendidikan  ahli  sejarah,  dan  pemeliharan  dan  penggunaan bahan-bahan sejarah. 

Seminar sejarah Nasional pertama, masih belum mengahasilkan satu bentuk  tulisan  buku  teks  standar  sejarah  nasional  sebagaimana  yang  diinginkan. 

Maka pada  tahun 1970 Seminar Sejarah Nasional yang kedua dibuka. Seminar ini menampung  karangan-karangan  yang  lebih mengutamakan  pengolahan  substansi sejarah.  Pada  seminar  yang  kedua  ini  dihasilkan  kerangka  periodisasi  Sejarah Indonesia ke dalam 6 babakan, yaitu:
  1. Jilid  I,  Zaman  Prasejarah  di Indonesia
  2. Jilid II, Zaman Kuna (Awal M -1500M)
  3. Jilid III, Zaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia (± 1500-1800)
  4. Jilid IV, Abad ke 19 (± 1800-1900)
  5. Jilid V Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Akhir Hindia  Belanda (± 1900 - 1942)
  6. Jilid VI, Zaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia (± 1942 - 1984)
Dengan  terbitnya  buku  standar  "Sejarah Nasional  Indonesia”  ini,  berarti sebagai  salah  satu  sumber  dasar  Sejarah  Indonesia  telah  berhasil  diwujudkan. Setelah  itu barulah buku  teks mulai SD sampai dengan SMA menggunakan buku standar  ini  sebagai  referensi  utama.  Oleh  karena  itu  terdapat  pemahaman pengetahuan yang sama akan sejarah Indonesia, yang berbeda adalah terletak pada tingkat kedetilan materinya saja, sesuai dengan jenjang sekolah. 

Sejarah Nasional pada umumnya bertujuan untuk menumbuhkan perasaaan kebanggaan nasional dalam rangka pembentukan jiwa kebangsaan dan cinta tanah air. Oleh karena  itu banyak negara-negara  tidak  terkecuali  Indonesia, pada awal pembentukan  negara  kebangsaan  dalam  rangka  pemahaman  Sejarah  Nasional mereka, masa lalunya dilukiskan penuh kejayaan, ketentraman, dan kemakmuran. 

Tujuan  pendidikan  Sejarah  Nasional  adalah  juga untuk  membentuk  identitas kebangsaan,  cinta  tanah  air  dan  menumbuhkan  rasa  bangga  sebagai  bangsa Indonesia. Sebelum  kedatangan Bangsa Barat,  esensi  SNI (Sejarah Nasional Indonesia) ditekankan pada  gambaran  bahwa  di Nusantara  sudah  lebih  dulu  ada  kerajan-kerajaan  yang damai.  Kemudian  karena  kedatangan  bangsa  Eropa,  khususnya  Belanda menyebabkan  jatuhnya  kerajaan-kerajaan  itu.  

Setelah  itu  pada  masa  dibawah kekuasaan kolonial, bangsa  Indonesia mengalami penderitaan. Untuk melepaskan dari  penderitaan  itu  maka  munculah  gerakan  kemerdekaan  dan  perang kemerdekaan. Gambaran ini bisa ditemui di banyak halaman dalam buku pelajaran Sejarah  sekolah. 

Kemerdekaan  Indonesia  dilukiskan  sebagai  hasil  persatuan  dan kerjasama  semua  kekuatan bangsa  tanpa membedakan  suku,  bangsa  dan  agama. Berdasarkan  pengalaman  dan  perasaan  senasib, perlunya  menyatukan  kekuatan  dalam rangka menumbuh kembangkan Negara Indonesia, dan di sinilah intisari dari tujuan historiografi Sejarah Indonesia sebagaimana digambarkan dalam SNI.


Referensi
  • Marwati  Djoened  Poesponegoro,  Nugroho Notosusanto.1993.Sejarah   Nasional Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka.
  • Tamburaka, Rustam E. Prof. Drs. MA.1997.Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat dan Iptek.Kendari:Rineka Cipta.